Profil Desa Kendaga

Ketahui informasi secara rinci Desa Kendaga mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kendaga

Tentang Kami

Menjelajahi Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. Temukan potensi wisata alam Gunung Lawe, kekuatan sektor pertanian, data demografi terkini, dan profil pemerintahan desa dalam ulasan jurnalistik yang mendalam dan informatif.

  • Lokasi Strategis dan Potensi Pertanian

    Terletak hanya 12 km dari pusat kota Banjarnegara, Desa Kendaga memiliki lahan subur seluas 4,09 km² yang menjadi basis ekonomi utama melalui komoditas padi, palawija, buah-buahan, dan hasil perkebunan.

  • Gerbang Utama Wisata Gunung Lawe

    Desa ini merupakan akses utama menuju destinasi wisata alam Gunung Lawe, sebuah bukit batu purba yang populer untuk kegiatan pendakian, berkemah, dan menikmati pemandangan matahari terbit.

  • Pemerintahan Progresif dan Pembangunan Infrastruktur

    Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, Kendaga terus membenahi infrastruktur jalan yang terbukti berhasil melancarkan akses ekonomi dan sosial bagi 4.106 warganya.

Pasang Disini

Desa Kendaga, yang terletak di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan perpaduan harmonis antara keindahan alam, potensi pertanian yang subur dan geliat pembangunan infrastruktur. Berada di jalur strategis yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kawasan utara, desa ini menyimpan berbagai potensi yang terus dikembangkan oleh pemerintah desa dan warganya.

Letak Geografis dan Kondisi Demografis

Desa Kendaga secara geografis berlokasi sekitar 12 kilometer di sebelah utara pusat kota Banjarnegara, menempatkannya pada posisi vital sebagai salah satu wilayah penyangga sekaligus penghubung. Secara administratif, wilayah Desa Kendaga berbatasan langsung dengan sejumlah desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Kalilunjar dan Desa Sijeruk. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kesenet, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gripit dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Prendengan.

Berdasarkan data monografi kecamatan, luas wilayah Desa Kendaga tercatat sekitar 4,09 km² (409 Ha). Wilayah ini didominasi oleh lahan non-sawah yang produktif untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Ketinggian rata-rata wilayahnya yang mencapai 574 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadikan desa ini memiliki iklim yang sejuk dan cocok untuk budidaya berbagai komoditas pertanian.

Menurut data kependudukan yang dirilis oleh pemerintah desa, jumlah penduduk Desa Kendaga mencapai 4.106 jiwa. Dari jumlah tersebut, terbagi atas 2.152 penduduk laki-laki dan 1.954 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk Desa Kendaga diperkirakan mencapai 1.004 jiwa per km². Mayoritas mutlak penduduknya memeluk agama Islam, dengan persentase mencapai 99,68%, yang mencerminkan kehidupan sosial-keagamaan yang homogen dan erat. Selain itu, terdapat fasilitas kesehatan strategis di wilayah ini, yaitu Puskesmas Banjarmangu 2, yang melayani kebutuhan kesehatan warga Kendaga dan desa-desa sekitarnya.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Kendaga dijalankan oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Saat ini, jabatan Kepala Desa Kendaga dipegang oleh Ibu Murtinah. Dalam menjalankan tugasnya, kepala desa dibantu oleh jajaran perangkat desa dan bermitra dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang diketuai oleh Bapak Sudarmaji. Sinergi antara pemerintah desa dan BPD menjadi kunci dalam merumuskan dan melaksanakan program pembangunan yang partisipatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pemerintah Desa Kendaga menaruh perhatian besar pada peningkatan infrastruktur sebagai penunjang utama kegiatan ekonomi dan sosial. Pembangunan dan perbaikan akses jalan desa menjadi salah satu prioritas, yang terbukti telah mempermudah mobilitas warga, terutama dalam mengangkut hasil bumi ke pasar. Dalam sebuah pernyataan pada tahun 2020, Kepala Desa Kendaga mengonfirmasi bahwa program pembangunan infrastruktur dari pemerintah kabupaten telah memberikan dampak positif yang signifikan. "Disamping memudahkan akses ekonomi, anak-anak desa kami ke sekolah lebih mudah. Jalan-jalan desa kami sudah kepenak dan nyaman," ujarnya, yang menggarisbawahi manfaat langsung dari pemerataan pembangunan.

Potensi Ekonomi Berbasis Pertanian

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Kendaga. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh warga untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Komoditas yang umum dikembangkan di wilayah Kecamatan Banjarmangu, termasuk di Desa Kendaga, meliputi padi, jagung, dan ubi kayu. Selain itu, sektor perkebunan juga menunjukkan potensi yang menjanjikan dengan adanya tanaman kayu seperti mahoni, kelapa, kapulaga, hingga cengkih.

Untuk tanaman buah, komoditas seperti salak, durian, dan pisang menjadi andalan sebagian petani. Keberadaan kelompok tani yang aktif, seperti Kelompok Tani Ngudi Rahayu, menjadi bukti adanya semangat kolektif warga dalam mengembangkan sektor ini. Kelompok ini bahkan tercatat pernah menerima bantuan hibah dari pemerintah, yang menunjukkan adanya dukungan kelembagaan terhadap upaya peningkatan produktivitas pertanian di tingkat desa. Meskipun belum ada satu produk UMKM spesifik yang menjadi ikon desa, potensi hasil pertanian ini sangat terbuka untuk diolah menjadi produk bernilai tambah yang dapat mengangkat perekonomian lokal.

Daya Tarik Wisata Alam dan Kekayaan Budaya

Salah satu potensi terbesar yang dimiliki Desa Kendaga ialah sektor pariwisata, khususnya wisata alam. Desa ini menjadi pintu gerbang utama menuju Gunung Lawe, sebuah bukit batu purba yang menawarkan pemandangan matahari terbit (sunrise) yang memukau. Dengan kontur bebatuannya yang eksotis dan pemandangan lanskap Banjarnegara dari ketinggian, termasuk Waduk Mrica yang terlihat di kejauhan, Gunung Lawe menjadi destinasi favorit bagi para pendaki, pegiat alam, dan wisatawan yang mencari ketenangan.

Kawasan ini juga berfungsi sebagai Bumi Perkemahan Gunung Lawe, menyediakan area yang luas dan representatif untuk kegiatan berkemah. Selain Gunung Lawe, desa ini juga memiliki kawasan Hutan Lindung Pawinihan dan Mata Air Ngelak yang berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem dan sumber daya air. Keberadaan Hutan Lindung Pawinihan juga mendukung upaya konservasi lingkungan yang digalakkan oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan komunitas peduli lingkungan.

Di samping kekayaan alam, Desa Kendaga juga masih merawat tradisi dan kesenian budaya lokal. Beberapa kesenian yang masih hidup di tengah masyarakat antara lain adalah seni pertunjukan embek atau yang lebih dikenal dengan kuda lumping, seni karawitan (musik gamelan Jawa), hingga pertunjukan wayang kulit. Aset budaya ini menjadi daya tarik tambahan yang dapat diintegrasikan dengan paket wisata desa, menawarkan pengalaman yang otentik bagi pengunjung.

Sebagai kesimpulan, Desa Kendaga merupakan wilayah dengan potensi yang komprehensif. Dengan keunggulan di sektor pertanian, daya tarik wisata alam Gunung Lawe yang terus berkembang, serta dukungan infrastruktur yang memadai, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah menuju kemandirian dan kesejahteraan. Kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga masyarakat, dan partisipasi aktif warga menjadi faktor penentu dalam mengoptimalkan seluruh potensi tersebut di masa depan.